Merubah Format Teks menjadi huruf miring merupakan suatu hal yang biasa kita lakukan pada Aplikasi Pengolah kata seperti MS. Word. Akan tetapi pada HTML kita memerlukan tag <i> atau <em> untuk merubah teks menjadi miring dan juga membahas Perbedaan kedua tag tersebut :
Hal ini terjadi karena tag <i> semata-mata bertujuan untuk membuat huruf italics, atau garis miring. Sebagian programmer berpendapat bahwa tag yang bertujuan visual seperti ini sebaiknya tidak dipakai dan dialihkan kepada CSS.
Pada era HTML5 saat ini, tag <i> tetap dipertahankan, namun defenisinya diganti menjadi “alternative voice”. Alternative Voice dimaksudkan untuk menandai bagian artikel yang ‘pengucapan’ atau ‘mood‘-nya berbeda, seperti untuk menandai kata atau kalimat yang berasal dari bahasa asing.
Tag <i> masuk ke dalam tipe tag inline, yang akan mengikuti alur text yang ada.
Berikut adalah contoh cara penulisan dan penggunaan tag <i> di dalam HTML:
Tag <em> masuk ke dalam tipe tag inline, yang akan mengikuti alur text yang ada.
Dalam penggunaan sehari-hari, kedua tag ini sering dipertukarkan. Bahkan tag <i> lebih sering digunakan dibandingkan dengan tag <em>. Beberapa programmer juga berpendapat bahwa kita tidak harus mengikuti aturan perbedaan ini, dan menggunakan apa yang lebih familiar selama hal itu tidak menjadi masalah.
Terima Kasih telah mengunujungi tutorialnyaini.blogspot.co.id jika kalian suka dengan tutorial / artikel yang telah saya tulis tekan CTRL + D dan Bagikan kepada Teman teman anda
HTML TAG <i>
Tag <i> adalah singkatan dari italic. Italic merupakan sebutan untuk karakter text yang ditulis miring. Pada awalnya, tag <i> tidak memiliki arti struktur apa-apa, dan pernah berstatus deprecated yang artinya disarankan untuk tidak digunakan lagi.Hal ini terjadi karena tag <i> semata-mata bertujuan untuk membuat huruf italics, atau garis miring. Sebagian programmer berpendapat bahwa tag yang bertujuan visual seperti ini sebaiknya tidak dipakai dan dialihkan kepada CSS.
Pada era HTML5 saat ini, tag <i> tetap dipertahankan, namun defenisinya diganti menjadi “alternative voice”. Alternative Voice dimaksudkan untuk menandai bagian artikel yang ‘pengucapan’ atau ‘mood‘-nya berbeda, seperti untuk menandai kata atau kalimat yang berasal dari bahasa asing.
Tag <i> masuk ke dalam tipe tag inline, yang akan mengikuti alur text yang ada.
Berikut adalah contoh cara penulisan dan penggunaan tag <i> di dalam HTML:
Contoh Penggunaan Tag <i> :
<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>Membuat Huruf Miring HTML</title> </head> <body> <h3>Saya sedang belajar HTML di tutorialnyaini.blogspot.co.id</h3> <p>HTML adalah singkatan dari <i>Hypertext Markup Language</i></p> </body> </html>
HTML TAG <em>
Tag <em> adalah singkatan dari Stresses Emphasis. Stresses Emphasis ditujukan untuk menandai bagian text yang perlu di tekankan. Dalam implementasinya, tag <em> akan ditampilkan dengan huruf miring, sehingga mirip dengan tag <i>.Tag <em> masuk ke dalam tipe tag inline, yang akan mengikuti alur text yang ada.
Contoh Penggunaan Tag <em> :
<!DOCTYPE html> <html> <head> <title>Membuat Huruf Miring HTML</title> </head> <body> <p>Saya sedang belajar HTML di <em>tutorialnyaini.blogspot.co.id</em></p> <p>HTML adalah singkatan dari Hypertext Markup Language</p> </body> </html>
Penutup
Walaupun keduanya sama-sama ditampikan dengan garis miring, tag <i> dan tag <em> dimaksudkan untuk tujuan yang berbeda. Tag <em> digunakan untuk penekanan kata, sedangkan tag <i> digunakan untuk kata asing yang pengucapannya berbeda.Dalam penggunaan sehari-hari, kedua tag ini sering dipertukarkan. Bahkan tag <i> lebih sering digunakan dibandingkan dengan tag <em>. Beberapa programmer juga berpendapat bahwa kita tidak harus mengikuti aturan perbedaan ini, dan menggunakan apa yang lebih familiar selama hal itu tidak menjadi masalah.
Terima Kasih telah mengunujungi tutorialnyaini.blogspot.co.id jika kalian suka dengan tutorial / artikel yang telah saya tulis tekan CTRL + D dan Bagikan kepada Teman teman anda
EmoticonEmoticon